Pengikut

Pentingnya pengalaman melakukan hal yang salah


Malu. Ya, itu yang sering kali saya rasakan sewaktu diantar orang tua menuju sekolah dasar di dekat rumah. Pagi itu ayah saya mencuci vespa tuanya sebelum mengantar saya sampai ke sekolah. Saya merasa begitu tegang. Takut ke sekolah? Takut barang ketinggalan? Takut ada PR yang kelupaan? Takut lupa bawa uang jajan? Jika anda menanyakan seperti itu saya akan berkata tidak. Saya waktu itu merasa malu diantar menggunakan vespa butut yang digunakan ayah saya. Anda akan berpikir betapa durhakanya saya yang malu diantar oleh ayah kandung saya sendiri ke sekolah karena diantar menggunakan kendaraan yang bisa dibilang butut. Tapi beruntungnya saya telah melewati masa - masa itu. Loh kok? Beberapa dari anda akan merasa bingung mengapa. Tahu alasannya? Ya, saya pernah melakukan hal salah itu lantas apa yang terjadi? Apa manfaatnya bagi saya? Apa keuntungannya? Saya akan menjawab keuntungannya cuma satu TAPI dari yang satu itu akan sangat berpengaruh bagi hidup saya. Hal yang saya lakukan semasa SD akan menjadi muhasabah diri saya. Sadarlah bahwa kesalahan yang kita lakukan di masa lalu akan selalu jadi pengingat bagi diri kita di masa mendatang.
Category: 0 komeentaar

Dua sisi

Pernahkah anda melihat perang? Atau contoh yang lebih kecil lagi pernahkah anda melihat dua orang yang sedang berseteru? Pernahkah anda memikirkan mengapa kedua hal itu bisa terjadi? Kesalahan sebelah pihak? Dua pihak bersalah? Tidak ada yang salah?. Kita buat satu permisalan
Yanto merupakan siswa kelas 12 dari sekolah A sedangkan Yono merupakan siswa kelas 12 dari sekolah B. Yanto dan Yono masing masing mempunyai 3 teman yang sering mereka sebut sebagai "geng". Kelompok Yanto otomatis akan memihak Yanto tanpa tahu sebab masalahnya. Begitu juga sebaliknya, teman teman Yono akan membela Yono tanpa tahu masalah. Bagi orang lain yang tidak berkepentingan dan tidak tahu masalah mereka akan membela yang lemah. Ya, itu merupakan paradigma yang ditanamkan ke dalam diri kita sejak lahir. Mengapa selalu membela satu pihak? Apa yang terjadi dengan pihak lain? Wajahnya kelihatan bersalah? Pernah mendengar "jangan melihat buku dari sampulnya"? Lantas mengapa orang-orang melakukan hal demikian? Ya, itu semua karena orang - orang jarang melihat dari dua sisi.
Kembali lagi ke contoh yang pertama, dalam sebuah peperangan negara A dan negara B saling berseteru. Tentara dari negara A membela negaranya, tentara dari negara B juga membela negaranya. Adakah orang yang memandang perang dari dua sisi? Mungkin ada tapi hanya segelintir orang yang melakukan demikian. Coba bayangkan yang terjadi bila ada dua tentara beda negara yang memandang dari kedua sisi. Mereka tidak akan saling bunuh melainkan akan mengobrol.
Kita kesampingkan masalah perang. Pernahkah anda memandang jelek seseorang karena cerita dari orang lain? Kalo anda menjawab belum mungkin anda belum jujur terhadap diri anda sendiri. Kira kira mengapa anda bisa memandang jelek seseorang dikarenakan cerita dari orang yang lain? Orang yang bercerita itu teman anda? Orang yang anda cintai? Orang terdekat anda? Selamat, anda merupakan orang yang cepat menilai orang lain. Anda akan cepat menilai orang jelek, jika anda wanita anda akan cepat terbuai dengan gombalan laki-laki. Mengapa anda tidak coba berpikir dua sisi? Apakah anda tahu orang yang anda pandang jelek itu benar benar jelek? Bagaimana kalo sebenarnya orang yang anda pandang jelek itu sebenarnya sangat menghargai anda?.
Apakah anda tahu 4 hal?
1. Orang jahat adalah orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan
2. Orang pendendam adalah orang yang membalas kejahatan dengan kejahatan
3. Orang biasa adalah orang yang membalas kebaikan dengan kebaikan
4. Orang luar biasa adalah orang yang membalas kejahatan dengan kebaikan.
Termasuk yang mana anda? Tanyakan kepada hati anda.
Apabila anda memandang orang dekat anda sebagai seseorang yang jelek, tidak ingatkah anda kebaikan mereka? Tidak bisakah anda mengingat kebaikannya dulu. Sadarkah dengan diri anda yang belum tentu lebih baik darinya?
Bila anda ingin contoh nyata muhasabah diri anda, ingatlah bahwa anda pernah memandang jelek orang tua anda sendiri karena mereka memarahi anda. Terlepas dari alasan orang tua memarahi anda, baguskah sikap anda membenci mereka? Apakah anda tidak ingat banyak sekali hal - hal baik yang mereka lakukan.
Kalau membahas masalah dua sisi memang banyak sekali contoh contoh yang dapat diberikan. Tapi ketahuilah memandang dari segi dua sisi akan memberi kebaikan kepada diri anda sendiri kelak. Bukan untuk orang lain.

Ingatlah kebaikan seseorang, lupakan hal baik yang pernah anda lakukan. Ingatlah keburukan yang pernah anda lakukan, lupakan perbuatan buruk yang pernah orang lain lakukan. Jangan membalas sebuah kejahatan dengan kejahatan dan doakan mereka sadar atas kejahatannya.
Category: 0 komeentaar
waktu yang kamu buang buat blog ini: seconds!

Flag Counter

free counters

Stat Counter


View My Stats

counter